Prabowo Subianto
Sumber Foto : Indonesiandefence
Kementerian Pertahanan merupakan Kementerian yang sangat punya andil besar dalam hal menjaga pertahanan teritorial negara. Tentunya Kemhan menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pertahanan untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara.
Saat ini Prabowo Subianto merupakan sosok yang menahkodai Kementerian Pertahanan Republik Indonesia.
Letnan Jenderal (Letjen) TNI (Purn) Prabowo Subianto dilantik sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) oleh Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo pada tanggal 23 Oktober 2019 dalam Kabinet Indonesia Maju Masa Jabatan 2019-2024.
Anak dari pasangan Soemitro Djojohadikusumo dan Dora Marie Sigar tersebut juga sudah resmi menjadi Pasangan Calon Presiden Republik Indonesia bersama Gibran Rakabuming Raka anak sulung Presiden Joko Widodo.
Dalam Debat Capres ketiga banyak disinggung mengenai Kerja Kongkret Menhan Prabowo Subianto selama kurang lebih 4 tahun menjabat. Dimana kerja Konkret Menhan Prabowo Subianto untuk menjaga kedaulatan NKRI sudah terlihat dari program-program yang dijalankan olehnya untuk memperkuat dan memodernisasi alutsista Tentara Nasional Indonesia (TNI) dengan memanfaatkan alokasi anggaran yang diberikan oleh pemerintah.
Berikut adalah 5 Kerja Konkret Menhan Prabowo Subianto selama menjabat yang sudah dirangkum dari beberapa sumber.
1. Serahkan 8 Helikopter Angkut Berat Buatan PTDI
Sumber Foto : Kementerian Pertahanan
Dilansir dari Disway.id Saat ini Menhan Prabowo telah menyerahkan 8 unit helikopter angkut berat H225M ke Kepala Staf Angkatan Udara, Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, di Lanud Atang Sendjaja Bogor, Provinsi Jawa Barat.
Dimana Helikopter tersebut merupakan hasil kerja sama antara PTDI dan Airbus Helicopters, Prancis, dan pengirimannya dilakukan secara bertahap, dimulai dari pengiriman unit pertama pada 14 September 2023 dari Apron Hanggar Rotary Wing PTDI, Bandung, menuju Pangkalan TNI AU Atang Sendjaja.
Dalam kesempatan tersebut, Menhan Prabowo menyatakan komitmennya untuk memperbaiki kondisi alutsista dan pelayanan yang dibutuhkan oleh TNI.
2. Kesepakatan Pembelian 42 Unit Pesawat Tempur dari Prancis
Disitat dari CNBC Indonesia bahwa Kemenhan telah menyepakati pembelian 42 unit pesawat tempur multi-role buatan Prancis, Dassault Rafale. Kesepakatan tersebut langsung disaksikan oleh Menhan Prancis, Florence Parly, dalam kunjungannya ke Jakarta, Kamis (10/2/2022).
Sementara itu, perusahaan pembuat Rafale, Dassault Aviation, mengatakan Rafale akan mampu menjadi armada yang diandalkan untuk kebutuhan operasional TNI AU.
3. Perkuat pertahanan laut dengan datangkan Kapal Selam
Elshinta.com juga menulis Indonesia juga bergerak maju dalam sektor pertahanan laut dengan mendatangkan kapal selam Scorpene, menjadikan Indonesia negara kedua di ASEAN yang memiliki kapal selam jenis ini setelah Malaysia. Kerja konkret menhan ini tidak hanya meningkatkan kekuatan pertahanan laut Indonesia tetapi juga menandai perkembangan signifikan dalam kemampuan pertahanan maritim.
4. Riset dan Pengembangan Kemhan
Badan Penelitian Kemhan akan mengerjakan sejumlah program terkait pengembangan alutsista. Pertama, penelitian dan pengembangan pembuatan Radar GCI (Ground Controlled Interceptor). Ini masuk dalam flagship prioritas riset nasional, yang telah dikerjakan sejak 2021 dan direncanakan tuntas pada 2027.
Penelitian dan pengembangan roket. Kemhan bekerja sama dengan Konsorsium Roket, yaitu Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), PT Pindad dan PT Dahana, secara bertahap, sejak 2013 meneliti dan mengembangkan roket pertahanan ground to ground jarak 100 kilometer dengan nama R-Han 450.
Kemhan juga mengembangkan smart bom. Penelitiannya memasuki tahap II-II. Bom pintar ini dikembangkan untuk pemenuhan bom di pesawat terbang tanpa awak dan di pesawat tempur TNI AU. Penting menguasai smart bomb agar dapat digunakan sebagai dasar pengembangan persenjataan lain yang dipandu menuju targetnya oleh perangkat elektronik seperti rudal. Penguasaan teknologi bom pintar diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada produk asing serta membangun kemandirian industri pertahanan kita.
5. Perbanyak Belanja Produk Dalam Negeri
Dilansir dari RMOL.ID Selain produk impor, Prabowo juga mendorong penggunaan produk pertahanan dalam negeri melalui dukungan industri pertahanan lokal seperti PTDI, PT PAL, PT Pindad, dan lainnya.
Di bawah arahan Prabowo, Kemhan menjadi juara kedua atas belanja Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri P3DN Tingkat Nasional, sebagai satker dengan pagu terbesar kementerian yang telah membelanjakan untuk PDN pada Juni 2023.
Tidak hanya alutsista, Kemhan di bawah Prabowo juga menekankan pentingnya industri pertahanan nasional yang mandiri dan kompetitif, sebagai bagian dari strategi pertahanan Indonesia yang berkelanjutan.
Komentar
Posting Komentar